Mengapa Kita Bisa Merasakan Geli?
Geli adalah reaksi fisiologis yang definisinya ‘tidak dapat dikendalikan otak’. Jadi kita sama sekali tidak bisa mengatur ‘perasaan’ g...
Geli adalah reaksi fisiologis yang definisinya ‘tidak dapat dikendalikan otak’. Jadi kita sama sekali tidak bisa mengatur ‘perasaan’ geli ini. Entah itu intensitasnya, dimulai dan diakhirinya. Nah, geli ini termasuk Sistem somatosensori dalam tubuh kita. Apa itu sistem somatosensori? Jawabannya adalah suatu sistem indra yang mendeteksi pengalaman yang disebut sentuhan atau tekanan, suhu (hangat atau dingin), sakit (termasuk gatal dan geli), termasuk juga propriosepsi (sensasi pergerakan otot) serta posisi persendian seperti postur, pergerakan, visera dan ekspresi wajah. Perasa visera terkait dengan informasi indra dari dalam tubuh seperti sakit perut. Sentuhan dapat dianggap sebagai salah satu dari lima indra manusia; meskipun sewaktu seseorang menyentuh sesuatu atau seseorang, berbagai perasaan dapat timbul: persepsi tekanan (bentuk, kelembutan, tekstur, getaran), suhu relatif, dan kadang nyeri. Dengan demikian, istilah “sentuhan” biasanya merupakan kombinasi dari berbagai indra.
Yang Terjadi Ketika Merasa Geli
Menggelitik dengan gerakan-gerakan lembut ujung jari tangan, akan membangkitkan sensor-sensor peraba yang lebut dan tipis, tepat di bawah kulit. Makanya, kita gampang terasa geli di bagian kulit yang tipis, seperti telapak kaki.
Efeknya biasanya tertawa. Tapi percaya atau tidak, yang sesungguhnya terjadi adalah peningkatan denyut nadi dan tekanan darah. Atau dalam bahasa ‘manusianya’, kita menjadi waspada atau cemas. Cemas inilah penyebab rasa geli itu. Otak akan menanggapi rangsangan tersebut lebih kurang sebagai ‘ancaman’ atau ‘gangguan’.
Rasa cemas ini bisa menjadi berbahaya. Karena ketika seseorang digelitiki lama-lama, rasa itu berkumpul, dan terasa tak nyaman.
Bagian tubuh manakah dari diri Anda yang paling merasa geli? Telapak kaki? Ketiak? Jari-jari, pinggang? Mana lagi? Mengapa “hanya” bagian-bagian tertentu yang bisa geli?
Beberapa bagian tubuh yang “geli-an” tersebut memiliki lebih banyak syaraf perasa daripada bagian tubuh lainnya. Mengapa demikian?
Rasa Geli sebenarnya juga pertanda bahwa bagian tubuh tersebut lebih peka dari yang lainnya. Lebih peka berarti juga bagian tubuh itu “terlindungi” dari “bahaya” yang mungkin mengancam, dan itu berarti menjaga kelangsungan hidup kita. Ketiak yang peka sebenarnya adalah untuk menghindari “luka” akibat sentuhan yang berlebihan di brachial plexus, yang menyebabkan kelumpuhan lengan. Begitu juga rongga hidung, telinga, mata, yang merupakan sasaran empuk benda-benda kecil yang bisa jadi masuk kes ana. Tubuh kita memang telah memiliki mekanisme otomatis dalam perlindungan diri. Jadi tidak semua bagian tubuh Anda merasa geli.
Mengapa kita tidak merasa geli kalau digelitik sendiri?
Kita bisa merasa tidak geli karena otak kita dapat memberitahu sensasi-sensasi geli yang disebabkan oleh tindakan diri kita sendiri dan memberinya prioritas rendah. Karena hal tersebut, tubuh lebih mau menerima sensasi-sensasi yang berasal dari sumber-sumber di luar mungkin lebih penting. Sebuah penelitian tentang hal ini menunjukkan bahwa area-area otak yang memproses informasi sentuhan (korteks somatosensoris) lebih aktif pada waktu subjek digelitik oleh orang lain ketimbang pada waktu digelitik oleh diri kita sendiri.